Banyak yang bertanya-tanya bagaimana cara sekolah menentukan siswa eligible untuk SNBP. Istilah eligeble sebenarnya tidaklah resmi, namun merujuk pada siswa yang memenuhi syarat untuk kualifikasi SNBP.
Beberapa tahun belakangan sistem masuk perguruan tinggi jalur seleksi nilai raport memang mengalami perubahan. Jika dahulu semua siswa dapat mengikuti seleksi ini, maka sekarang hanya siswa eligible yang bisa ikut serta.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara sekolah menentukan siswa eligible agar dapat mengatur strategi belajar dari sekarang.
Cara Sekolah Menentukan Siswa Eligible
Untuk menjadi bagian dari siswa eligible pastinya harus memiliki nilai yang baik. Namun, ada juga faktor lain yang harus dipertimbangkan seperti peringkat nilai dari keseluruhan dan faktor berikut ini.
- Kuota Akreditasi Sekolah
Penentuan siswa eligible untuk SNBP bergantung pada akreditasi sekolah. Semakin baik akreditasi maka persentase jumlah peserta akan bertambah besar. Saat ini kuota untuk sekolah dengan akreditasi adalah sebanyak 40%.
Sementara untuk akreditas B dan C masing-masing memperoleh kuota 25% dan 5%. Artinya, dari 100% jumlah siswa hanya 40% di antaranya yang bisa ikut seleksi SNBP.
- Nilai Raport
Setelah mengetahui akreditasi sekolah, maka waktunya untuk berjuang mendapatkan nilai raport. Pasalnya pemenuhan kuota tersebut berdasarkan pada penilaian raport. Semakin baik nilai raport maka peluang untuk ikut seleksi SNBP juga bertambah besar.
- Prestasi Akademik
Cara sekolah menentukan siswa eligible berikutnya adalah melalui prestasi akademik. Siswa yang berprestasi secara akademik pastinya juga memiliki nilai raport yang tinggi. Sekolah juga akan mendukung siswa berprestasi untuk ikut serta dalam seleksi SNBP.
- Masuk dalam Kuota Perankingan
Penentu terakhir adalah siswa harus masuk dalam kuota perangkingan. Jadi, nanti sekolah hanya bertugas menginput nilai raport ke dalam sistem. Kemudian Kementerian Pendidikan dan Budaya akan merilis nama peserta yang eligible untuk ikut seleksi SNBP.
Nah, itulah cara sekolah menentukan siswa eligible untuk SNBP pada tahun ini. Khusus untuk siswa yang tidak mendapat kuota SNBP maka bisa mengikuti seleksi tulis SPMB. Jadi, pada dasarnya kedua seleksi sama-sama membutuhkan modal belajar yang giat.